•17.03
Dalam satu kesempatan saya pernah berkirim pesan kepada salah seorang sahabat melalui situs jejaring sosial facebook, pesan itu saya buat atas paksaan __ entah nafsu ato nurani__ yang menceritakan tentang kebimbangan hati sekaligus pertanyaan yang telah lama bersemayam dalam benak dan seringkali memaksa saya untuk mengungkapkannya kepada siapa saja.
***
Di kesempatan lain sahabat saya membalasnya dengan uraian yang sagat panjang namun jelas maksudnya:
Subhanallah...
***
Syukran telah mengingatkan kembali tentang cinta suci...
Syukran telah menunjuki ku jalan atas kebimbangan ini...
Haqqan, bersyukur banget punya sahabat sepertimu...
InsyaAllah... sekuat mungkin akan kupenjarakan rasa cinta yang ada, biar tetap utuh dan terjaga sampai batas kesiapan yang matang. :-)
***
"Ingin kutulis bait pernyataan di bilik hati sang bidadari...
tapi entah... saat ini aku memiliki jari-jari yang tidak cukup kuat mengetikan kata-kata itu, dan nurani kerap bersuara, "masih terlalu dini kau begitu." lalau... sampai aku di sebuah persimpangan dengan dada berbalut tanya, mana yang harus ku pilih,
keinginan...
atau nurani?"
Di kesempatan lain sahabat saya membalasnya dengan uraian yang sagat panjang namun jelas maksudnya:
"Bila belum siap melangkah lebih jauh dng seseorang,cukup cintai dia dalam diam..
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya.
Kau ingin memuliakn dia dng tdk menjalin hubungan yg tdk Allah ridhai.
Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
Karna diammu memuliakan ksucian diri dan hatimu.
Menghindarkan dirimu dr hal-hal yang akan merusak izzahmu..
Krna diammu,bukti kesetiaanmu padanya.
Krna mungkin saja orang yang kau cintai adalah juga orang yang telah Allah plihkan utkmu..
Ingatkah tentang kisah Fatimah dan Ali?
Yang keduanya saling mememendam prasaan tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci yang indah..
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan..
Kekuatan harapan..
Hingga mungkin saja Allah akan membuat nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara ..
Bukankah Allah tak pernah memutuskn harapan hamba yang berharap pada-Nya?
Dan jika memang cinta itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara didunia nyata,, biarkan ia tetap nyata..
Jika ia bukan milikmu,, melalui waktu Allah akn menghapusnya dengan memberi rasa yang lebih indah pd orang yang lebih tepat.
Biarkan cinta dalam diammu menjadi memori tersendiri di sudut hatimu..
Menjadi rahasia antara kau dan Sang Pemilik Hati.."
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya.
Kau ingin memuliakn dia dng tdk menjalin hubungan yg tdk Allah ridhai.
Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
Karna diammu memuliakan ksucian diri dan hatimu.
Menghindarkan dirimu dr hal-hal yang akan merusak izzahmu..
Krna diammu,bukti kesetiaanmu padanya.
Krna mungkin saja orang yang kau cintai adalah juga orang yang telah Allah plihkan utkmu..
Ingatkah tentang kisah Fatimah dan Ali?
Yang keduanya saling mememendam prasaan tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci yang indah..
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan..
Kekuatan harapan..
Hingga mungkin saja Allah akan membuat nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara ..
Bukankah Allah tak pernah memutuskn harapan hamba yang berharap pada-Nya?
Dan jika memang cinta itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara didunia nyata,, biarkan ia tetap nyata..
Jika ia bukan milikmu,, melalui waktu Allah akn menghapusnya dengan memberi rasa yang lebih indah pd orang yang lebih tepat.
Biarkan cinta dalam diammu menjadi memori tersendiri di sudut hatimu..
Menjadi rahasia antara kau dan Sang Pemilik Hati.."
Subhanallah...
***
Syukran telah mengingatkan kembali tentang cinta suci...
Syukran telah menunjuki ku jalan atas kebimbangan ini...
Haqqan, bersyukur banget punya sahabat sepertimu...
InsyaAllah... sekuat mungkin akan kupenjarakan rasa cinta yang ada, biar tetap utuh dan terjaga sampai batas kesiapan yang matang. :-)
NB: Buat sahabat-sahabat yang masih memikul status "Juomblo" _ Uih sadis _ nyantai aja..! biarkan semua indah pada waktunya... haha...